Selasa, 13 September 2016

Anggaran DKI Turun Rp 4,2 Triliun

Badan Anggaran DPRD dan Tim Anggran Pemerintah Daerah DKI Jakarta, kamis ( 8/9), menyepakati perubahan struktur anggran yang turun Rp 4,2 triliun. Rendahnya realisasi bagi hasil pajak tahun lalu berdampak terhadap melesatnya perhitungan sida anggaran serta keuangan dari sisi pendapatan. Pemicu utama penurunan pendapatan adalah melesetnya perhitungan sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) APBD 2015. Dalam APBD 2016, silpa di tetapkan Rp. 7,9 triliun, tetapi realisasinya Rp. 4,9 triliun seiring berkurangnya dana bagi hasil dari pemerintahan pusat.

Sebelumnya, penerimaan dari pajak daerah di targetkan Rp 32 triliun namun, target di naikan menjadi Rp 32,8 triliun. Dari sisi pengeluaran, belanja labgsung di kurangi dari Rp 34,3 triliun menjadi Rp 31 triliun. "Poin pengurangan dan penambahan telah di sepakatai dalam rapat," kata Triwisaksana. Salah satu poin yang disoroti berberapa anggota Badan Anggaran adalah penambahan porsi belanja pegawai dari Rp 18,7 triliun menjadi Rp 19,9 triliun.

Sejumlah proyek terdampak penurunan itu. Sebagian di antaranya adalah batalnya rehabilitasi total 45 gedung sekolah serta pembangunan rumah susun di 21 lokasi di seluruh Jakarta.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta Tuty Kusumawati menambahkan, TAPD bersama satuan dan unit kerja daerah merinci poin-poin belanja langsung untuk memilih kegiatan yang bisa ditunda dan dilaksanakan tahun depan. "Jika ada anggaran, kegiatan yang dipilih untuk ditunda adalahvyang di perkirakan tidak bisa diselesaikan hingga akhir tahun. Kami pilih yang risikonya paling minim," kata Tuty.

Pada APBD murni, penyertaan modal ditetapkan Rp 7,2 triliun, tetapi disepakati turun menjadi Rp 5,5 triliun pada rancangan APBD perubahan. Akan tetapi sejumlah BUMD yang sebelumnya tidak mendapat lokasi justru memperoleh tambahan modal.

Infrastruktur Rusak, Bencana Mengancam

Warga di sekitar tanggul tanggul sungai dan saluran air yang rusak cemas karena terus terancam banjir karena tingginya curah hujan dan arus sungai selama berberapa waktu terakhir. Ancaman banjir dari luapan Sungai Krukut dan Pesanggrahan masih terus tinggi selama saluran-saluran dan tanggul yang rusak itu belum selesai dibenahi.

Jakarta selatan kembali dilanda banjir akibat meluapnya Sungai Grogol,Pesanggrahan, Krukut, dan Ciliwung dari rabu (7/9) dan beberapa belum surut hingga kamis (8/9) pagi. Sejumlah ruas jalan dan pemukiman di Kemang pun kembali tergenang 25 - 60 sentimeter. Adapun luapan Sungai Pesanggrahan merendam kawasan ITC Cipulir Mas hingga 35 sentimeter. Luapan kali ini juga menggenangi 30 rumah di RT 003, RT 004, RT 005 Kelurahan Kembangan Selatan, Kembangan.

" Kami semua selalu cemas sekarang ini. Barang barang tak pernah kami turunkan dari lantai dua karena takut banjir," kata warga Gang Melati di jalan Margasatwa, kelurahan Pondok Labu, Mujianto (50). Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan, normalisasi saluran saluran penghubung yang rusak tengah di lakukan . Normalisasi ini meliputi pembangunan beronjong, turap, dan pelebaran alur.

Pohon Tumbang
Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di Kota Depok pada kamis (8/9) petang mengakibatkan pohon tumbang. Kepala Dinas Kebersihan  dan Pertamanan Depok Ety Suryahati mengatakan, petugas telah menangani peristiwa yang sempat menyebabkan kemacetan panjang itu. Pohon telah di evakuasi sehingga jalan raya dapat segera dilalui pengguna jalan. "Dua hari ini memang ada berberapa pohon yang tumbang. Oleh karena itu, kami akan melakukan antisipasi di lapangan dengan memangkas dan memeriksa kondisi pohon agar ketika terjadi angin kencang tidak lagi membahayakan," tutur Ety.

(Kompas, Jumat, 9 September 2016)

Jumat, 02 September 2016

Panwas Akan Jaring Pengawas Pelajar

Selama ini, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) kesulitan mengawasu pelanggaran pilkada di lembaga pendidikan. Ketua Panwas Kota Yogyakarta Agus Muhamad Yasin mengatakan mengacu data yang diperoleh panwas, jumlah pemilih pemula yang duduk di bangku SMA sebanyak 6.832. "Mereka potensial kami merekrut menjadi relawan. Selama ini, lembaga pendidikan sulit kamo akses," kata Agus saat melantik panitia pengawas kecamatan di Benteng Vredeburg.

Agus menjelaskan bahwa relawan pilkada dari kalangan pelajar diharap melaporkan dugaan pelanggaran dari oknum guru maupun karyawan sekolah setempat. Adapun pelanggaran yang di takutkan terjadi yakni oknum itu menggiring opini pelajar ke sosok tertentu. "Apalagi pemilih pemula rentan dimanfaatkan karena baru akan menggunakan hak pilihnya dalam pemilu pertama kali," paparnya.

Menurut saya apa yang dilakukan sudah brnar pada pemilihan pertama kali biasanya kita mudah dipengaruhi. Selain itu karena siswa/siswi juga kebanyakan menurut terhadap guru guru di sekolah dan menjadikan sebagai panutan.